Memastikan ketersediaan layanan konseling menyusui

0
99

Pemberian ASI menjadi kian penting mengingat dampak pandemi COVID-19 telah membebani sistem kesehatan di Indonesia, sehingga layanan konseling menyusui menjadi jauh lebih sulit diakses. Survei nasional yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan dengan dukungan UNICEF pada tahun 2021 menemukan bahwa kurang dari 50 persen ibu dan pengasuh anak di bawah dua tahun yang menerima layanan konseling menyusui selama pandemi. Situasi ini diperparah oleh tingginya pelanggaran terhadap Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI di Indonesia.

“Praktik menyusui yang optimal adalah kunci untuk menurunkan stunting pada anak di bawah usia lima tahun, demi mencapai target global dan nasional untuk mengurangi stunting hingga 40 persen. Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan memberikan perlindungan terhadap infeksi saluran cerna dan kandungan gizi yang diperlukan untuk mencegah stunting,” kata Perwakilan WHO Dr. N. Paranietharan. “Meneruskan menyusui setelah situs slot deposit dana enam bulan hingga dua tahun bersama dengan pemberian makanan pendamping ASI adalah cara yang paling memadai dan paling aman untuk mencegah gangguan pertumbuhan dan memastikan perkembangan kognitif dalam fase kritis kehidupan ini,” katanya.

“Pemberian ASI adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi kesehatan anak dan ibu, sekaligus memberikan anak awal terbaik dalam kehidupannya,” kata Pelaksana Tugas Perwakilan UNICEF Robert Gass. “Di tengah pandemi global, para pemangku kepentingan harus mempertahankan perlindungan, promosi, dan dukungan untuk menyusui. ASI telah terbukti sebagai strategi yang mampu menyelamatkan nyawa dan merupakan fondasi bagi masyarakat sehat, cerdas, dan produktif.”

Sejalan dengan tema Pekan Menyusui Dunia tahun ini, Set Up for Breastfeeding: Educate and Support, WHO dan UNICEF menyerukan pemerintah, mitra, dan anggota masyarakat untuk mendukung ibu agar melanjutkan praktik menyusui yang optimal dan memperluas investasi yang dibutuhkan untuk mempromosikan pemberian ASI, termasuk:

Memastikan ketersediaan layanan konseling menyusui untuk semua ibu dan pengasuh bagi anak berusia di bawah dua tahun, baik secara tatap muka maupun melalui platform digital.
Memperbarui dan memperluas implementasi 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui di seluruh bagian sistem kesehatan yang menyediakan layanan persalinan.
Memperkuat implementasi dan pemantauan kepatuhan terhadap Kode Internasional Pemasaran Produk Pengganti ASI.
UNICEF dan WHO terus mendukung pemerintah dalam melindungi, mempromosikan dan mendukung praktik-praktik menyusui secara optimum dengan berbagi alat dan sumber daya untuk membantu penerapan 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui, memperkuat kapasitas pemerintah untuk dapat menyediakan layanan konseling menyusui yang berkualitas dan mengumpulkan bukti untuk mendorong tindakan yang lebih tegas terhadap pemasaran produk pengganti ASI yang tidak tepat.