Kapolda Sumsel Larang Remix

0
37

Pakar mengungkap hubungan saling menguatkan antara musik genre tertentu dengan narkoba. Simak rinciannya berikut.

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol. Albertus R. Wibowo melarang musik remix demi menciptakan keamanan dan ketertiban, judi casino online khususnya terkait penyalahgunaan narkoba.

Ia menyebut, berdasarkan analisis kepolisian, acara organ tunggal yang menyajikan musik remix rentan dijadikan tempat tindak penyalahgunaan narkoba dan kerap berujung keributan hingga menelan korban jiwa.
Hubungan antara narkoba dan musik juga tercermin dalam lirik dan cara lirik ini disusun oleh musisi. Beberapa di antaranya tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh jumlah heroin, kokain yang mereka konsumsi, seperti yang terkadang diungkapkan oleh lagu mereka.

Keseimbangan antara dua senyawa utama dalam ganja yaitu tetrahydrocannabinol dan cannabidiols, memengaruhi hasrat pada musik dan kesenangannya.

Pengguna ganja mengungkapkan mengalami rasa senang yang lebih besar dari musik saat mereka menggunakan ganja yang mengandung cannabidiol (semacam minyak ganja) ketimbang saat tanpanya.

Genre musik dan pilihan narkoba
Lebih lanjut, studi yang dilakukan Ian bersama ketiga rekannya, yaitu Harry Sumnal dari John Moores University dan Suzy Gage yang merupakan dosen Liverpool University, juga mengungkapkan hubungan musik dan obat-obatan.

“Representasi narkoba dapat berfungsi untuk menormalisasi penggunaan bagi beberapa pendengar, tetapi narkoba dan musik adalah cara ampuh untuk memperkuat ikatan sosial. Keduanya memberikan identitas dan rasa terhubung antara orang-orang,” kata tim peneliti.

Hal itu karena narkoba jenis ini memberikan rangsangan yang memungkinkan orang berdansa dengan cepat. Kecenderungan MDMA (ekstasi) untuk menghasilkan gerakan berulang dan perasaan senang melalui gerakan dan tarian banyak dijumpai pada beberapa individu.