Menghidupkan kembali ekonomi dan budaya Desa Mojo
Mojoayu adalah desa di Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Desa ini terletak https://cipta-kreasi.com/ di antara distrik Plemahan dan Kunjang. Desa ini berada di lokasi yang strategis karena banyak jalan alternatif yang melintasi ke Jombang, Mojokerto, dan Surabaya. Meskipun demikian, jalan menuju selatan dapat mencapai Kediri dan Tulungagung.
Desa Mojoayu terkenal dengan produksi beras, bawang, sayuran, dan produk lain. Banyak orang mengirimkan makanan ini ke Kediri, Pare, dan Surabaya. Bahan makanan tersebut mengarah ke kota-kota tersebut. Produksi sawah Mojoayu tinggi, tetapi harga beras tinggi di luar negeri.
Namun, banyak petani di dalam negeri yang hidup dalam kemiskinan. Di Desa Mojoayu, sebagian besar petani hidup di bawah garis kemiskinan. Panjang rantai produksi dan pengolahan lahan yang buruk adalah penyebabnya. Selain itu, kurangnya efisiensi pengolahan lahan adalah alasan harga beras tinggi. Di mana petani di negara lain seperti Jepang dapat mengolah lahan seluas 7 hingga 10 hektar. Dalam pembagian harta warisan, satu anak mewarisi sawah orang tuanya; jika ada lebih dari satu anak, anak berikutnya akan mewarisi harta warisan yang berbeda.
Hal ini berbeda dengan situasi di Desa Mojoayu, di mana petani biasanya mengolah lahan seluas 50 hingga 200 ru, tetapi di sini mereka mengolah lahan seluas 2,22 meter persegi.
Selain itu, mereka terus bergantung pada penggunaan bahan kimia saat menggarap sawah, yang dapat merusak kesuburan tanah. Penggunaan pupuk kimia dan petisida dalam jangka panjang akan merusak tanah, membuatnya lambat laun dan tidak dapat ditanami lagi.
Selain perekonomian pertanian, ada manfaat lain seperti keberadaan pabrik jeli yang mempekerjakan orang. Kebanyakan tenaga kerja adalah lulusan SMK atau SMA yang berasal dari desa atau daerah sekitarnya. Hampir tiga puluh persen warga desa bekerja di pabrik-pabrik di daerah tersebut. Selain itu, mereka yang tinggal di luar kota untuk bekerja atau pergi ke kuliah.
Sisi positif dari adanya pabrik adalah penyerapan tenaga kerja, sehingga tidak ada pengangguran. Namun, sisi negatifnya adalah upah yang diterima pekerja, yang terkadang tidak sesuai dengan pekerjaan mereka.
Selain pencemaran udara, limbah jeli dibuang ke sungai Desa Bungkul. Pembuangan ini merusak ekosistem sungai, membunuh banyak ikan, dan membuat air sungai berbau sehingga tidak dapat digunakan untuk mengairi sawah petani.
Tapi sekarang limbah akan dibuang ke bak netralisir. Bak ini akan digunakan untuk menetralisir limbah beracun pabrik. Limbah berbau dan beracun akan dikumpulkan di dalam bak ini dan ditambahkan dengan zat penetralisir untuk menjadi netral. Limbah netral akan dimasukkan ke dalam ikan untuk melihat apakah mereka dapat bertahan. Jika mereka dapat bertahan, limbah netral dapat dibuang di sungai.
