Daftar 4 Wisata di Piru Kabupaten Seram Bagian Barat

0
60

Ada cerita dibalik proses Kota Piru ditentukan sebagai ibukota dari Kabupaten Seram Bagian Barat sedangkan sebenarnya berdasarkan hukum berlaku ibukota berada di Hunipopu. Walaupun ibukota secara sah ada di Kota Hunipopu, namun segala kegiatan masyarakat berpusat di Kota Piru dan akhirnya terpilihlah Kota Piru sebagai ibukota Kabupaten Seram Bagian Barat.

Kabupaten dengan slogan Saka Mese Nusa atau yang memiliki makna dalam yaitu kesetiaan untuk menjaga kesatuan wilayah kabupaten dengan bertumpu pada nilai adat istiadat yang berlaku ini memiliki potensi wisata yang memukau. Berikut adalah 6 diantaranya yang wajib dikunjungi ketika sedang berlibur ke Kabupaten Seram Bagian Barat.

1. Air Putri

Air Putri ini terletak di pinggiran Dusun Waiyoho, Kecamatan Seram Barat, kira-kira diperlukan waktu perjalanan selama 2 jam dari Kota Piru dengan kendaraan bermotor. Pengunjung akan melewati hutan menuju ke Desa Wayoho yang dihuni oleh penduduk aslinya yaitu suku buton.

Air Putri sesungguhnya adalah sebuah mata air yang berada tepat di pinggir pesisir pantai. Air tawar yang muncul kemudian membentuk laguna yang akhirnya bercampur dengan air laut asin dan juga hangat. Bentuk akhir dari fenomena alami ini sangat unik dan merupakan magnet bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara.

2. Danau Tapala

Ada sebuah legenda situs slot gacor yang hidup di masyarakat tentang terbentuknya Danau Tapala. Legenda ini dimulai dengan cerita bahwa ada sebuah desa yang dikuasai oleh seorang raja yang bijak, sedangkan di tengah hutan di pinggir desa terdapat 2 anak yatim piatu bersaudara yang hidup dalam kemiskinan.

Walaupun miskin, namun hati kedua anak tersebut sangat mulia dengan tetap berbaik hati menyajikan makanan dan minuman untuk nenek tua yang mampir ke rumah mereka. Ternyata nenek tersebut bukanlah manusia biasa namun ia memiliki kekuatan magis. Nenek tua memberikan kedua anak tersebut sebuah kuwali yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.

3. Pulau Kassa

Pulau Kassa merupakan salah satu pulau kecil di Kabupaten Seram Bagian Barat yang tidak berpenghuni dan memiliki luas sekitar 1.100 hektar. Area ini kemudian menjadi suaka margasatwa taman laut Pulau Kassa dan merupakan habitat alami bagi puluhan satwa dengan status dilindungi seperti Burung Maleo, kuskus, biawak, penyu, dan binatang lainnya.

Selain itu, Pulau Kassa juga ditentukan pemerintah sebagai kawasan wisata terbatas, pengunjung dapat menikmati kecantikan alami area Pulau Kassa namun dilarang untuk memburu satwa yang ada. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Pulau Kassa ini adalah sepanjang musim kemarau. Tidak ada penerangan di Pulau Kassa, sehingga malam hanya akan diterangi dengan sinar bulan.

4. Pulau Osi

Pulau Osi hanya memiliki luas sekitar 9 hektar dan hanya bisa dikunjungi oleh warga dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan beroda dua. Pulau Osi terdiri dari beberapa pulau kecil di sekitarnya namun oleh masyarakat kerap disebut sebagai pulau Osi karena hanya Pulau Osi pola slot gacor hari ini yang berpenghuni.

Keasrian kondisi alamnya baik di darat maupun di laut sangatlah mempesona dan siap menjadi suguhan bagi setiap pengunjung yang datang. Pulau Osi juga masih merupakan bagian dari Taman Wisata Alam Laut Pulau Marsegu. Pengunjung yang berjalan kaki dikenai biaya Rp 2.000 sedangkan untuk pengunjung dengan motor dikenai biaya Rp 5.000. Biaya tersebut kemudian dikelola Slot deposit pulsa oleh masyarakat setempat untuk merawat kualitas jembatan penghubung dengan pulau utama.